“ mah , rere berangkat yaa”
kataku pamit kepada mamah.
Pagi itu
aku tiba di sekolah baruku, salah satu Vocational High School Technology
terkenal di kotaku. Aku mengambil jurusan network engineering yang sebagian
besar kelasnya kebanyakan murid laki-laki dibandingkan perempuan.
Aku
banyak bertemu teman-teman baru. Mulai dari Gita, Via, dan juga Rivaldi.
“hey, kenalin gue rere” kataku
memperkenalkan diri. “Hai jugaa rere,
gue Gita” “gue via” “gue rivaldi” masing-masing dari kita pun memperkenalkan
diri. Dan kita pun berteman akrab.
Teeet … Teeet … Teeet
Bel tanda masuk pun berbunyi,
semuanya masuk ke kelas masing-masing, dan pelajaran pun dimulai. Aku termasuk
murid pandai saat masih duduk dibangku SMP. Aku pun akan tetap mempertahankan prestasiku
disekolahku saat ini.
Istirahat pun tiba, aku bersama
dengan teman baruku yaitu gita, via dan rivaldi menuju kantin bersama-sama.
Dikantin, tanpa sengaja aku menabrak kaka kelas laki-laki.
*Kelihatannya sih
kaka kelas soalnya dia pake betnya beda sama angkatan gue.
“Ups, maaf yaa kak, aku gak
sengaja” kataku meminta maaf.
“Gak apa-apa kok de. Anak kelas 10 yaa ?” Tanya
kaka kelas itu padaku.
“heem , iyaa kak.” Jawabku sembari
senyum.
“Oke, lain kali hati-hati yaa de
! Disini rame banget soalnya “ kata kaka kelas itu sambil tersenyum kepadaku.
“Oke sip ka” jawabku yang juga
tersenyum manis kepada si kaka kelas.
Aku pun kembali ke kelas. Dan
melanjutkan pelajaran. Hari semakin sore, saatnya Aku untuk pulang ke rumah.
Dijalan Aku bertemu dengan kaka kelas yang tadi kutabrak.
“Hei de, pulang sendiri ?” Tanya
si kaka kelas.
“Hehe iyaa ka.” Jawabku
tersenyum. *Roman romannya nih kaka kelas bakal nebengin gue nih, Haha lumayan
dah*
“Bareng sama kaka aja yuk,
daripada pulang sendiri. Gak enak tau liat cewe pulang sendirian. Mending
bareng kaka aja. Kaka sendirian nih.”
*tuh kan bener gue mau
ditebengin. Haha asik irit ongkos* “heemm , boleh deh ka.” Katanya tersenyum
lagi.
Kita pun pulang bareng.
Esok harinya, saat jadwal praktek
di lab aku bertemu dengan kaka kelas itu yang juga sedang jadwalnya praktek di
lab.
“Hey de, praktek juga hari ini?”
Tanya si kaka kelas
“Iyaa kak. Kaka juga yaa ?”
kataku bertanya lagi. *nih kaka kelas ngapain sih banyak nanya deh, udah tau
gue lagi praktek*
“Hehe iyaa nih de. Bisa kebetulan
bareng gini yaa.”
“hehe iyaa nih ka. Kebetulan
banget.” *Spik banget nih kaka kelas*
“Oh iyaa de, dari kemaren kita
ngobrol tapi kaka gak tau nama kamu. Nama kamu siapa ? kenalin nama kaka Rio.”
“Nama aku Rere kak.” Jawabku
sambil memberikan senyuman *kan nanya nama, ujung-ujungnya mah pasti nomer hape
ini mah*
“Kamu kelas 10 apa de ? kaka
kelas 11 TKJ B.”
“Aku kelas 10 TKJ B ka. Wah sama
lagi yaa.”
“Wahh , iyaa yaa de.”
Dilab, aku dan kaka kelas itu
malah berbincang-bincang yang seharusnya adalah jadwal kita untuk praktek. Saat
istirahat, aku dan kaka kelas itu ke kantin bersam-sama.
“Oh yaa de, kaka boleh minta
nomer hape sama pin BB kamu gak de ?” Tanya Kak Rio
*tuh kan bener lagi. Yaelah, gak
jauh, modus bgt kan ini* “heem , boleh-boleh aja kok ka.” Jawabku.
Aku pun memberikan nomer hape dan
pin BB ku kepada kak Rio. Kita berdua pun sering smsan dan BBMan. Dan hasilnya
kita pun menjadi dekat. Kak Rio sering mengantar dan menjemput aku setiap
sekolah. Kak Rio sangat baik kepadaku. Ketika Aku sakit, Kak Rio lah yang setia
menemaniku.
“Ternyata nih kaka kelas baik
juga yaaa. Gak seperti pendapat gue dulu. Haha “
***
Saat itu adalah hari ulang tahunku.
Kak Rio memberikan kado special kepadaku sekaligus menyatakan perasaannya
kepadaku *HahaWOW banget*
“Happy birthday yaa de , semoga
panjang umur sehat selalu , dan terkabulkan semua harapan-harapan kamu yang
sampai saat ini belum tercapai. AMIN . Oh iyaa , kaka juga mau ngomong sesuatu
sama kamu.” Kata Kak Rio sambil memberikan kado kepadaku .
“Makasi banyak banget yaa kaka.
Kaka udah baik banget sama aku selama ini. Aku gak tau deh harus bales semuanya
dengan apa. Oh yaudah ka ngomong ajaa” jawabku sambil memberikan senyuman
kepada kak Rio.
“Kaka ikhlas kok de, yang penting
kamu bahagia dan terus tersenyum. Umm , kaka mau jujur sama kamu de kalau kaka
cinta sama kamu. Kamu mau gak jadi pacar kaka ?” kata kak Rio dengan gugup menyatakan
perasaannya kepadaku.
“Haha kaka becanda nih.” jawabku
yang justru tertawa tidak percaya dengan pernyataan kak Rio.
“kaka serius de. Kaka beneran
cinta sama kamu. Kamu mau gak jadi pacar kaka ?”
“Hah? Seriusan ka?”
“Iyaa de 2rius malah. Kamu mau
gak jadi pacar kaka ?”
“Umm, iyaa ka aku mau.”
Aku dan kak Rio pun jadian. Karena
bahagianya, dengan refleks Kak Rio memelukku. Aku dan kak Rio jadian tepat
dihari ulang tahunku.
***
Pagi yang cerah di mulai dengan
suasana baru karena aku telah menjalin hubungan dengan kak Rio. Jam 06.30 motor
ninja kak Rio sudah stand by di depan rumahku untuk menjemputku berangkat ke
sekolah.
“Selamat pagi sayang.” Kata kak
Rio
*oh my god, kok jadi dag dig dug
gini yaa gue?* “Pagi juga sayang.” Jawabku tersenyum kepada kak Rio.
Aku dan Kak rio pun berangkat ke
sekolah berdua. Sesampainya di sekolah, kak Rio mengantarkanku sampai kedepan
pintu kelasku. Karena saat itu Aku sedang sakit, jadi kak Rio dengan setia
terus mendampingiku agar tidak terjadi sesuatu kepadaku. Kemana-mana aku selalu
ditemani oleh kak Rio, karena kak Rio sangat sayang kepadaku dan aku pun
demikian.
Hubunganku pun berjalan dengan
mulus walaupun terkadang diselingi oleh pertengkaran karena kesalah pahaman.
Suatu hari, aku mempunyai PR yang sangat sulit. Dan aku pun tidak bisa
mengerjekan PRnya tersebut. Kemudian aku bertanya kepada pacarku kak Rio untuk
membantunya mengerjakan PRku. Kak Rio pun dengan senang hati membantuku. Dan
setiap ada PR yang tidak dimengerti olehku, kak Rio selalu membantuku.
“Aduh, nih PR gimana coba?”
Trilitt trilitt…
My
Lovely’s calling..
“Halo
sayang? Ada apa?”
“Aku
ada PR nih yang, tapi aku gak ngerti gimana caranya. Kamu mau gak ajarin aku?
“ohh,
emang PR apasi?
“PR
IPA say.”
“Oh
yaudah ntar aku ke rumah kamu. Tunggu yaaa !!”
Aku pun menunggu kedatangan ka
Rio untuk mengajarkanku pelajaran yang belum aku mengerti sekaligus belajar
bersama karena sebentar lagi akan dilaksanakan UTS.
***
UTS telah selesai dilaksankan.
Saat itu adalah jadwal
pengambilan rapot UTS. Setelah pengambilan rapot, aku dan kak Rio makan
dikantin berdua. Kita ngobrol berdua bersama dengan temanku Gita dan pacarnya
Gita yang bernama Andre. Saat mereka tengah asik berbincang-bincang tiba-tiba
kak Rio mencium pipiku dan mengatakan :
“Aku sayang kamu”. Rere pun
tersipu malu mendengar kata-kata Rio.
***
Setahun sudah hubunganku dengan
kak Rio berjalan. Suatu saat, ibu dari teman kak Rio meninggal dunia. Kak Rio
pun melayat kerumah temannya bersama dengan teman-teman 1 angkatan kak Rio. Lalu,
ada seorang cewe yang diam-diam memperhatikan kak Rio sejak tadi.
“eh, cowo yang naik motor ninja
itu siapa sih ? keren tau.” Kata Maya, cewe yang sejak tadi memperhatikan kak
Rio. Maya adalah anak kelas 12 MM.
“oh itu. Itu sih anak 12 TKJ.
Emang kenapa may ? lu naksir ?” kata Reni temannya.
“Hemm, maybe. Gak tau nih kayanya
gue naksir deh sama dia. Pokonya gue bakal cari tau semua tentang dia.” Kata
Maya
“Iyaa deh terserah lo aja.” Kata
Reni temannya.
“haha okedeh.”
Maya pun mulai misinya untuk
mencari tahu semua tentang kak Rio. Mulai dari namanya yang pada saat itu dia
gak tau namanya. Terus juga nama facebooknya, sampai ke nomor hapenya. Dan
akhirnya pun Maya tau semuanya tentang kak Rio. Maya sering smsin kak Rio. Maya
terus saja mendekati kak Rio, walaupun sebenarnya dia tau bahwa kak Rio sudah
mempunyai pacar. Dan 1 kesalahan yang kak Rio lakukan, kak Rio menanggapi semua yang dilakukan Maya.
Hasilnya Maya makin terus mendekati kak Rio.
Semenjak kejadian itu, kak Rio
menjadi sering bertengkar denganku hanya karena masalah sepele. Hubunganku
dengan kak Rio menjadi renggang. Kak Rio pun kurang memperhatikanku, tidak
seperti dulu sebelum Maya masuk dikehidupanku dan kak Rio. Aku yang pada saat
itu tidak mengetahui apa yang terjadi sebenarnya mulai mencurigai kak Rio. Aku
merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh kak Rio. Setiap aku dengan kak Rio
sedang ngobrol berdua, kak Rio seringkali diam-diam smsan dengan Maya.
“Kamu smsan sama siapa sih yang?
Sampe ngumpet-ngumpet gitu. Gak biasanya tau gak kamu kaya gini.” Kataku dengan
muka kesal sambil mengerutkan dahi.
*Apa sih yang terjadi? Kenapa kak
Rio jadi bersikap seperti itu denganku?
“So ? Why ? kamu gak suka ? mau
tau banget yaa privasi aku.” Jawab kak Rio dengan kasar bahkan perkataannya tersebut
sampai melukai hatiku.
“Umm, yaudah deh maaf.” Kataku
sambil meneteskan air mata mendengar kak Rio berkata kasar kepadanya. Dan aku
pun mengalah untuk pergi dari tempat itu dan meninggalkan kak Rio *dia kenapa
yaaa? Ada apa sih sebenernya? Sumpah sakit bgt loh gue digituin” kataku
menggerutu dalam hati.
Tok tok tok
“Bi, bukain pintunya cepet!!”
“iyaa non sebentar. Loh non
kenapa? Kok mukanya kusut gitu? Ada masalah yaa non?”
“gak tau lah bi. Yaudah saya
masuk ke kamar dulu yaaa bi.”
“Apa yang terjadi sama kamu ? aku
sayang banget sama kamu. Kenapa kamu ngucapin kata-kata kasar ke aku ? sadar
gak sih kamu kalo kata-kata kamu itu bikin hati aku sakit banget” Kataku dalam
hati sambil menangis dikamar dan memeluk boneka pemberian kak Rio.
Kak Rio terus saja berkata kasar kepadaku. Kak
Rio pun menjadi jutek kepadaku. Aku sudah tidak sanggup lagi bila Kak Rio terus
menerus bersikap seperti itu kepadaku.
“Yang, gue capek tau gak. Elo selalu
aja jutek sama gue. Selalu membesar-besarkan masalah sepele. Sekarang mau lo
gimana ? gue capek kalo harus kaya gini terus.” Tanyaku sambil meneteskan air
mata.
“Mau gue ? Mau gue putus aja yaa
re.” jawab kak Rio.
“Putus ? it’s ok. Tapi gue mau
tau apa alasan lo mutusin gue ?” kataku mencoba tetap tegar walaupun sebenarnya
berat untukku memutuskan hubunganku dengan kak Rio.
“Because, gue udah punya pacar
lagi.” Jawab kak Rio dengan santainya tanpa memikirkan bagaimana perasaanku
saat itu.
“Oh, gitu. Okedeh, no problem.
Selamet yaa. Thanks jugaa selama 1 tahun terakhir ini lo udah menemani
hari-hari gue dan buat hari-hari gue jadi lebih berwarna.” Kataku dengan tenang
menahan tangis.
Dan semenjak kejadian itu, aku
menjadi pemurung. Aku menjadi sering mengurung diri dikamar sambil melamun
melihat sms-sms dan BBM dari kak Rio dahulu saat masih pacaran yg masih
tersimpan di handphone-ku.
“Kamu kenapa sayang? Kok akhir2
ini mamah liat kamu jadi pemurung. Jadi suka ngurung diri dikamar. Ada apa sih?
Lagi berantem yaa sama Rio?” Kata mama
*Oh my god ternyata mamah belum
tau kalo gue udah putus sama kak Rio. Yampun makin inget lagi deh gue kalo
harus cerita sama mamah. “Umm, aku udah putus mah sama Rio”
“Loh? Putus kenapa?”
“Biasa mah problem. Emang bukan
jodoh kali mah” kataku berbohong kepada mamah atas apa yg sebenernya terjadi.
Mana mungkin gue jujur sama mamah kalo Rio udah punya pacar lagi, yg ada mamah
nanti makin panjang deh ngomongnya tentang Rio. Ahh males banget gue.
“Ohh yaudah jangan terlalu larut
dalam kesedihan! Cowo masih banyak kok gak Cuma dia.” Kata mamah menasehatiku.
“Iyaa mah. Aku udah gak mikirin
dia lagi kok.” Kataku membohongi perasaanku sendiri. Mamah pun keluar dari
kamarku. *Aduhh, ngapain juga sih gue masih mikirin Rio? Belum tentu Rio juga
mikirin gue. Yang pasti gak mungkinlah dia mikirin gue, secara dia udah punya
pacar lagi. Huh!
Trililit trililit…
One
message Receive
Rio
21.00
Selamat
tidur J jangan sedih terus yaa! Kejar terus
cita-citamu. Gue mau kita tetep berteman baik.
*Ngapain coba nih cowo sms kaya
gini? Mau bikin gue berharap lagi sama dia?
Aku pun tidak membalas sms darinya. Aku mencoba untuk jaga jarak dengannya, karena aku tidak mau terus larut dalam kesedihan. Dan aku semakin jauh dari Rio.
Aku pun tidak membalas sms darinya. Aku mencoba untuk jaga jarak dengannya, karena aku tidak mau terus larut dalam kesedihan. Dan aku semakin jauh dari Rio.
Yaa makin jauh, dan kami bersikap
biasa seperti dulu sebelum kami saling mengenal.
~The End~